Saat memulai sebuah pekerjaan baru, penting bagi kedua belah pihak, baik pekerja maupun perusahaan, untuk memiliki surat perjanjian kerja yang jelas dan lengkap. Surat perjanjian kerja ini akan menjadi acuan dan panduan untuk menjaga hak dan kewajiban masing-masing.
Berikut ini adalah contoh surat perjanjian kerja yang dapat digunakan sebagai referensi:
Surat Perjanjian Kerja
Pada hari ini, tanggal [tanggal], kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama Perusahaan: [Nama Perusahaan]
Alamat: [Alamat Perusahaan]
Sebagai pihak pertama
2. Nama Karyawan: [Nama Karyawan]
Alamat: [Alamat Karyawan]
Tempat dan tanggal lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Karyawan]
Nomor KTP: [Nomor KTP Karyawan]
Sebagai pihak kedua
Pasal 1: Deskripsi Pekerjaan
Pihak pertama dengan ini menyatakan bahwa pihak kedua akan bekerja di perusahaan sebagai [jabatan] dengan deskripsi pekerjaan sebagai berikut:
[Deskripsi pekerjaan yang jelas dan rinci]
Pasal 2: Gaji dan Tunjangan
Pihak pertama setuju untuk membayar gaji kepada pihak kedua sebesar [jumlah gaji] per bulan, yang akan dibayarkan pada tanggal [tanggal pembayaran gaji] setiap bulannya. Selain gaji pokok, pihak kedua juga berhak menerima tunjangan [tunjangan yang relevan dengan pekerjaan].
Pasal 3: Jam Kerja dan Cuti
Pihak pertama dan kedua sepakat bahwa jam kerja pihak kedua akan dimulai pada pukul [jam mulai] dan berakhir pada pukul [jam selesai]. Pihak kedua juga berhak mendapatkan cuti [jumlah hari cuti] per tahun, yang dapat diambil sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Pasal 4: Kewajiban dan Tanggung Jawab
Pihak kedua setuju untuk menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang telah disepakati. Pihak pertama juga berjanji untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan agar pihak kedua dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Pasal 5: Periode Kontrak dan Pemutusan Hubungan Kerja
Perjanjian kerja ini memiliki masa berlaku selama [periode kontrak]. Apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam surat perjanjian ini, pihak pertama berhak untuk melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan.
Pasal 6: Ketentuan Lain-lain
Segala hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut dalam peraturan perusahaan yang berlaku. Perubahan atau tambahan terhadap surat perjanjian ini harus disepakati secara tertulis oleh kedua belah pihak.
Demikianlah surat perjanjian kerja ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran, untuk menjadi acuan dan panduan bagi kedua belah pihak.
Surat perjanjian kerja ini ditandatangani di hadapan saksi-saksi yang hadir:
1. [Nama Saksi 1]
Tanggal: [Tanggal]
2. [Nama Saksi 2]
Tanggal: [Tanggal]
————————————————-
[Nama Perusahaan]
Tanda Tangan: ___________________________
[Nama Karyawan]
Tanda Tangan: ___________________________
[Nama Saksi 1]
Tanda Tangan: ___________________________
[Nama Saksi 2]
Tanda Tangan: ___________________________
Surat perjanjian kerja ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
[Nama Karyawan]
[Alamat Karyawan]
Tanggal: [Tanggal]
————————————————-
Demikianlah contoh surat perjanjian kerja yang dapat dijadikan sebagai referensi. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan pihak yang berwenang atau ahli hukum untuk memastikan kesesuaian surat perjanjian kerja dengan hukum yang berlaku.
